Apa Itu Object Cache di WordPress dan Cara Menggunakannya
WordPress merupakan platform CMS (Content Management System) yang sangat fleksibel dan digunakan oleh jutaan website di seluruh dunia. Namun, seiring pertumbuhan trafik dan kompleksitas situs, performa website dapat menurun jika tidak dioptimalkan dengan baik. Salah satu cara penting untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi situs WordPress adalah dengan menggunakan Object Cache.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap:
Object Cache adalah mekanisme caching di WordPress yang menyimpan hasil query database dalam memori untuk digunakan kembali di masa mendatang. Artinya, ketika suatu data (seperti posting, user, atau metadata) diminta oleh WordPress, data tersebut tidak perlu diminta ulang ke database setiap kali — cukup diambil dari cache.
Contoh: Jika sebuah halaman menampilkan daftar 10 posting terbaru, WordPress biasanya akan melakukan query ke database untuk mengambil data tersebut. Dengan Object Cache, hasil query ini akan disimpan di memori (misalnya RAM via Redis atau Memcached), dan jika halaman tersebut diminta lagi, WordPress bisa langsung mengambil data dari cache, bukan dari database.
Object Cache bekerja dengan menyimpan “object” atau hasil dari fungsi-fungsi internal WordPress seperti get_post()
, get_user_meta()
, atau wp_get_nav_menu_items()
ke dalam memory cache.
Secara teknis, WordPress menggunakan class WP_Object_Cache
untuk menyimpan data sementara selama satu siklus permintaan (request) ke server. Tapi untuk persistent caching (cache tetap antar request), kita perlu menggunakan ekstensi seperti:
Fitur | Object Cache | Page Cache |
---|---|---|
Jenis data yang disimpan | Data dari database (object) | Halaman HTML statis |
Waktu cache | Biasanya per-query atau per-object | Seluruh halaman |
Performa | Menyimpan hasil query secara spesifik | Menyajikan halaman lengkap tanpa proses PHP |
Digunakan untuk | Query internal WordPress | Menyajikan halaman ke pengunjung |
Tools umum | Redis, Memcached | WP Super Cache, W3 Total Cache |
Beberapa penyedia hosting WordPress (seperti Kinsta, Cloudways, SiteGround, dll.) sudah menyediakan Object Cache bawaan. Cek dokumentasi hosting Anda.
Jika menggunakan server sendiri (VPS), Anda bisa menginstal Redis:
sudo apt update
sudo apt install redis-server
sudo systemctl enable redis
sudo systemctl start redis
Salah satu plugin populer untuk mengaktifkan Redis sebagai Object Cache di WordPress adalah:
Langkah-langkah:
Setelah aktif, kamu bisa mengecek di bagian site health atau menggunakan plugin Query Monitor untuk melihat apakah query WordPress sudah menggunakan cache.
Object Cache adalah fitur powerful yang bisa sangat meningkatkan performa situs WordPress, terutama yang memiliki banyak query database. Dengan menyimpan hasil query ke dalam memori, website menjadi lebih cepat dan server lebih ringan. Mengaktifkan object cache menggunakan Redis atau Memcached kini juga lebih mudah berkat plugin yang tersedia gratis di repositori WordPress.
Jika kamu ingin situs WordPress lebih cepat dan efisien, menggunakan object cache adalah langkah wajib — terutama jika situs kamu memiliki trafik tinggi atau menjalankan banyak plugin yang kompleks.