Di era digital saat ini, hampir semua aktivitas manusia terhubung dengan internet—mulai dari belajar, belanja, bekerja, hingga hiburan. Salah satu elemen paling penting di internet adalah website. Namun, tahukah kamu sebenarnya apa itu website, bagaimana strukturnya, dan jenis-jenisnya?

Artikel ini akan membahas secara lengkap:

• Pengertian website

• Unsur-unsur pembentuk website

• Cara kerja website

• Jenis-jenis website berdasarkan fungsi dan bentuk

• Contoh nyata dari masing-masing jenis website

Apa Itu Website?

Website adalah kumpulan halaman web (web pages) yang saling terhubung dan dapat diakses melalui internet menggunakan sebuah nama domain. Halaman-halaman ini berisi informasi berupa teks, gambar, video, tautan, hingga aplikasi interaktif.

Website bisa digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari informasi pribadi, promosi bisnis, penjualan online, hingga platform sosial.

Contoh:

• www.wikipedia.org (ensiklopedia digital)

• www.shopee.co.id (e-commerce)

• www.google.com (search engine)

Cara Kerja Website

1. User mengakses alamat domain, misalnya www.namadomain.com.

2. Permintaan dikirim ke server tempat website disimpan.

3. Server mengirimkan file HTML, CSS, JS, dan elemen lainnya ke browser.

4. Browser menampilkan konten sesuai struktur dan desain website tersebut.

Semua ini terjadi hanya dalam hitungan detik.

Unsur-Unsur Pembentuk Website

Untuk dapat berjalan dan ditampilkan secara utuh, sebuah website terdiri dari beberapa unsur utama:

1. Domain Name

Alamat unik yang digunakan untuk mengakses website, contohnya tokoonline.com.

2. Web Hosting

Tempat penyimpanan file dan data website agar bisa diakses secara online.

3. Halaman Web (Web Page)

Dokumen individual yang membentuk keseluruhan website, seperti halaman beranda (home), tentang, produk, kontak, dsb.

4. Konten

Isi dari halaman web seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.

5. Desain (UI/UX)

Tampilan dan pengalaman pengguna saat mengakses website, meliputi tata letak, warna, navigasi, dan interaktivitas.

6. Kode dan Bahasa Pemrograman

Umumnya HTML, CSS, JavaScript, dan kadang PHP, Python, atau lainnya untuk membuat website dinamis.

Jenis-Jenis Website Berdasarkan Fungsi dan Bentuk

1. Website Statis

• Kontennya tetap dan tidak berubah secara otomatis.

• Cocok untuk portofolio, landing page, atau company profile sederhana.

Contoh:
www.namaarsitek.com

2. Website Dinamis

• Kontennya bisa diperbarui dan dikelola dari backend (CMS).

• Cocok untuk blog, toko online, portal berita, dll.

Contoh:
www.kompas.com, www.tokopedia.com

3. Website Pribadi / Portofolio

Digunakan untuk menampilkan karya, resume, atau profil seseorang.

Contoh:
www.johndoe.com

4. Website Bisnis / Perusahaan

Berfungsi sebagai representasi digital perusahaan, berisi informasi layanan, kontak, testimoni, dll.

Contoh:
www.telkomsel.com

5. Blog / Media Online

Menampilkan artikel, berita, opini, atau konten informatif secara berkala.

Contoh:
www.medium.com, www.idntimes.com

6. E-Commerce / Toko Online

Tempat jual-beli barang/jasa secara online dengan fitur keranjang belanja dan pembayaran digital.

Contoh:
www.blibli.com, www.zalora.co.id

7. Website Pendidikan / E-Learning

Digunakan oleh sekolah, kampus, atau lembaga kursus untuk pembelajaran daring.

Contoh:
www.khanacademy.org, elearning.universitas.ac.id

8. Forum / Komunitas

Menjadi tempat diskusi online antar pengguna dengan minat atau topik tertentu.

Contoh:
www.kaskus.co.id, www.reddit.com

9. Website Pemerintah / Lembaga Publik

Digunakan untuk menyampaikan informasi resmi, layanan publik, dan pengumuman pemerintah.

Contoh:
www.indonesia.go.id, www.kemdikbud.go.id

10. Web Aplikasi / SaaS

Layanan berbasis website yang menyediakan fitur aplikasi secara online (Software as a Service).

Contoh:
www.canva.com, www.dropbox.com

Perbedaan Website dan Blog