Berikut panduan lengkap cara membuat kursus online dari nol, dilengkapi tips dan strategi suksesnya.
1. Tentukan Topik Kursus
Langkah pertama adalah memilih topik yang kamu kuasai dan yang dibutuhkan pasar. Pastikan topiknya:
- Sesuai dengan keahlian kamu
- Memiliki nilai manfaat bagi peserta
- Cukup spesifik (niche), agar lebih mudah dipasarkan
Contoh:
- Digital Marketing untuk UMKM
- Fotografi Produk dengan Smartphone
- Belajar Excel dari Nol
- Mengelola Emosi Anak Usia Dini
2. Riset Target Audiens
Sebelum membuat materi, kamu perlu tahu:
- Siapa yang akan belajar?
- Masalah apa yang mereka alami?
- Hasil apa yang mereka harapkan?
Tips:
- Lihat forum, grup Facebook, atau Quora untuk melihat masalah nyata.
- Survei kecil via Google Form untuk validasi ide.
3. Susun Kurikulum dan Modul
Buat outline kursus secara bertahap, mulai dari level dasar ke mahir. Setiap modul harus punya:
- Judul yang jelas dan menarik
- Tujuan pembelajaran
- Materi inti (teori dan praktik)
- Tugas/latihan
- Kuiz atau tes singkat (opsional)
4. Siapkan Materi: Video, PDF, Audio
A. Video
- Gunakan kamera HP atau webcam yang baik
- Rekam di tempat terang dan tenang
- Gunakan slide presentasi sebagai visual
- Gunakan tools editing seperti Canva, CapCut, OBS Studio, atau Filmora
B. PDF / Ebook
- Sertakan poin penting dari video
- Tambahkan ilustrasi atau grafik
C. Audio (Opsional)
- Rekaman narasi atau podcast singkat bisa membantu memperkuat pembelajaran.
5. Pilih Platform Kursus Online
Kamu bisa memilih:
A. Platform Pihak Ketiga (Siap Pakai)
- Skillshare
- Udemy
- KelasKita
- Teachable
- Gumroad
✅ Kelebihan: Mudah, tidak perlu teknis
❌ Kekurangan: Bagi hasil atau biaya platform
B. Bangun Website Kursus Sendiri
Gunakan:
- WordPress + plugin LMS (LearnDash, TutorLMS)
- Shopify + apps edukasi
- Google Sites + Google Drive (untuk versi gratisan)
✅ Kelebihan: Kontrol penuh, brand sendiri
❌ Kekurangan: Perlu teknis & biaya hosting
6. Tentukan Harga Kursus
Beberapa strategi penetapan harga:
- Gratis (untuk membangun audiens)
- Harga rendah (Rp50.000–Rp200.000) untuk segmen pemula
- Premium (Rp500.000–Rp2 juta+) jika topik spesifik dan hasil terukur
Tips:
- Gunakan diskon peluncuran awal
- Tawarkan paket bundling (kursus + e-book + konsultasi)
7. Luncurkan Kursus (Soft Launch)
Jangan tunggu sempurna! Luncurkan versi pertama ke audiens kecil:
- Promosikan ke teman, komunitas, email list
- Kumpulkan testimoni dan feedback
- Revisi materi bila perlu
8. Promosikan Kursus
Strategi promosi yang bisa kamu coba:
A. Media Sosial
- Buat konten edukatif di TikTok, Instagram, dan YouTube Shorts
- Gunakan teknik soft selling
B. Email Marketing
- Bangun email list dari website atau webinar gratis
- Kirimkan konten edukatif + promosi diskon
C. Influencer & Affiliate
- Ajak influencer edukasi atau kreator untuk merekomendasikan kursusmu
- Buat program afiliasi (bagi komisi untuk setiap pendaftar)
D. Webinar Gratis
- Adakan kelas pengantar gratis, lalu arahkan peserta untuk membeli kursus lengkap
9. Jaga Interaksi & Update Materi
Setelah kursus berjalan:
- Buka grup WhatsApp/Telegram untuk tanya jawab
- Update materi sesuai tren baru
- Tambahkan bonus (modul baru, kuis, sertifikat digital)
10. Evaluasi & Kembangkan Kursus Lain
Analisis data:
- Modul mana yang paling disukai?
- Feedback peserta seperti apa?
- Siapa yang paling aktif?
Gunakan data ini untuk:
- Meningkatkan kursus pertama
- Membuat seri kursus lanjutan
- Menjual produk/jasa lain (mentoring, konsultasi, membership)
📌 Bonus Tips
- Gunakan testimoni di halaman promosi.
- Buat sertifikat digital (via Canva atau Sertifier).
- Pakai landing page yang meyakinkan dengan copywriting yang kuat.
- Tawarkan garansi uang kembali (refund) untuk meningkatkan kepercayaan.